Sabtu, 22 September 2012

Tubuhpun bisa galau


Malam ini aku nggak bisa tidur, dan itu  banget-banget. Badanku terasa pegel-pegel, perut kembung, tenggorokan sakit, dan udah ada tanda-tanda mau flue. Musim di Kalsel akhir akhir ini emang lagi galau, pagi sampe siang puanas puol, nah dari jam 2 sampe sore giliran hujan datang. Mungkin ini kali ya yang bikin kita jadi rawan sakit, tubuh belum siap menghadapi cuaca galau yang datang tiba-tiba. Memang sih sudah lama juga disini enggak hujan, sampe-sampe banyak terjadi kebakaran dimana-mana. Daun-daun kering di beberapa lokasi yang banyak pepohonan saling bergesekan memicu munculnya api dan akhirnya timbullah kebakaran itu, kebakarannya nggak nanggung-nanggung lho bisa sampe beberapa hektar gitu. Tapi untungnya tim pemadam kebakaran disini lumayan sigap, dan hampir setiap kecamatan bahkan desa mempunyai tim pemadam kebakaran sendiri untuk antisipasi, karna memang mereka sudah menyadari daerah kalimantan ini rawan terjadi kebakaran. Yah memang seharusnya kita ini bersyukur beberapa hari ini sering turun hujan, jadi lahan yang banyak ditumbuhi pohon bisa sedikit basah dan bisa meminimalisir terjadinya kebakaran.

Hmm, dalam kondisi badan yang lagi galau ini, yang sebenarnya pengen aku lakukan adalah jalan-jalan, menghirup udara di luar sana. Tentu saja bukan di jalan raya, mau bunuh diri saya? Karna,bisa bisa bukan udara yang bagus yang aku dapet tapi yang ada malah racun yang terbentuk dari kumpulan asep kendaraan itu. Jadi jalan-jalannya ya cukup di komplek perumahan tempat kos saya saja. Hehe. Pengen segera pagi deh, kenapa jadi berasa lamaaaa sekali yah ini malem.

Upzz..kenapa teh celup ini sulit banget larutnya, haiah terang saja nggak mau larut, airnya sudah kembali dingin. Oke-oke bakal aku panasin lagi kok..sabar ya perut..gara-gara keasikan curhat aku jadi lupa sama minuman hangat pesanan perut yang malang ini. Yupz, selain jalan-jalan, minum minuman hangat juga salah satu cara untuk mengurangi kegalauan yang sedang melanda tubuh kita. Pas banget untuk meredakan tenggorokan yang lagi sakit (kalo buat saya sih..). Kalo aku lagi sakit, aku jadi addicted sama yang hangat hangat, aku paling suka minum wedang jahe, ronde atau yang sejenisnya, itu sangat ngaruh banget buat meredakan galau ditubuhku. Kalo untuk makanannya tentu juga yang berkuah dan hangat, seperti bakso, mie rebus, sup, bubur kacang idjo, bubur nasi putih tanpa imbuhan apa-apa juga aku suka. Emm..jadi laper dah. Waktu aku kecil dulu, aku pasti selalu minta gendong kalo pas lagi sakitnya malem-malem, karna selalu terbangun gara-gara mimpi buruk yang sampai sekarang nggak bisa dideskripsikan, biasanya bapak langsung gendong aku, dan ibu masakin mie rebus atau air hangat buat aku. Sembuh deh ngeluh sakitnya. Karna sekarang udah gedhe dan tinggal jauh dari orang tua jadi harus bisa mengatasi kegalauan-kegalauan yang terjadi seorang diri. :D

BTW, nulis curhatan seperti ini juga bisa kita lakukan untuk mengisi waktu saat tubuh kita dilanda galau lhoh. Menurutku kalo sakitnya terlalu dirasain dan terlalu dipikirin malah bakal berasa tambah sakit. Berhubung nggak ada temen ngobrol untuk mengalihkan rasa sakit itu jadi kita bisa ajak ngobrol buku harian kita dengan coretan-coretan kita. Selain buku harian kita, yang nggak pernah nolak untuk kita ajak ngobrol/curhat dan selalu mendengar apa yang kita keluhkan serta yang sedang kita rasakan adalah Tuhan kita, siapa lagi kalo bukan Allah SWT, yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui isi hati setiap hamba-Nya, dan Maha Pemberi Petunjuk. Pokoknya Allah SWT itu Maha segalanya deh. Thanks God..^^

Hmm..alhamdulillah akhirnya sudah mulai menghilang juga pusingnya, tapi masih berkeringat. Hmm semoga keringat ini merupakan pertanda keluarnya racun-racun dalam tubuhku. Amin..Terimakasih kawand sudah mau mendengar curhat ku ^^, Yukzz sekarang saatnya kita curhat sama Allah.. :D 

Rabu, 12 September 2012

Akung


Namanya Kasmorejo, pas ditanya tanggal lahirnya. Sontak beliau kaget dan malah balik bertanya kepadaku “ho oh lahirku tanggal piro yo..?jiaan”. Akhirnya setelah mengingat ingat sekitar 3 menitan, beliau pun ingat yaitu lahir pada tahun 1942, tahun dimana pemuda dan masyarakat Indonesia sedang berjuang untuk dapat bebas dari belenggu penjajah. Untuk tanggal lahirnya tanggal berapa tentu saja beliau tidak ingat, rata-rata memang untuk anak yang lahir pada masa itu tidak mengingat dan jarang yang mencatat tanggal lahirnya. Kasmorejo adalah nama simbah kakungku, “simbah kakung” berasal dari bahasa Jawa yang artinya kakek ^^. Dilihat dari namanya tentu saja kakek lahir di Jawa. Yupz, kakek ku lahir di desa Harjobinangun, kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia, sama denganku. 

Sejak duduk di bangku SD aku sudah suka pelajaran Sejarah, dari bagaimana jaman manusia purba, jaman kerajaan-kerajaan, jaman penjajahan, kisah perjuangan-perjuangan pahlawan kita melawan penjajah dan akhirnya kebangkitan Indonesia. Aku juga suka biografi, karna dari biografi orang lain kita bisa belajar banyak hal dari perjalanan hidup mereka. Mengkaji setiap lembar demi lembar kisah mereka. Maka dari itu aku suka ngobrol dengan orang-orang yang umurnya jauh diatasku, dan selalu antusias mendengarkan cerita mereka dan bertanya banyak hal. Kadang secara tidak sengaja mereka tidak sungkan-sungkan menceritakan kisah cinta mereka juga, hmm sangat menarik dan bikin geli..hehe. Salah satunya adalah kakekku, dikesempatan lebaran kemarin aku coba untuk menggali dan mengajak kakek untuk bernostalgia dengan kehidupan masalalunya. Aku banyak bertanya mengenai kehidupan kakek ku pada jaman ia masih anak-anak, muda, dan akhirnya bisa seperti sekarang. Beliau tampak antusias menceritakan masa lalunya, tawa pun berkali-kali pecah ketika beliau menceritakan sepenggal demi sepenggal kisah yang pernah dialaminya. 

Salah satu cerita yang membuat kakek tiba-tiba mengerutkan dahi adalah kakek tidak bisa membaca, beliau sekolah hanya sampai kelas 1 SD, beliau berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Kebetulan waktu berkunjung ke tempat kakek aku membawa sebuah koran, dan kakek hanya membolak-balik sambil melihat gambar-gambarnya saja dan kemudian bertanya kepadaku “iki beritane opo?”, aku pun kaget dan bertanya “simbah nggak bisa baca?” dari situ akhirnya beliau menceritakan tentang masa sekolahnya dulu. Ketika aku membacakan isi koran itu beliau menyadari bahwa membaca itu penting, dari membaca kita bisa tahu banyak hal, dan dari mana saja, tidak hanya tentang daerah kita tapi juga kejadian-kejadian yang terjadi di dunia. Kakek sangat senang dan bangga melihat cucunya ini bisa membaca. Beliau berharap agar cucu-cucunya kelak bisa menjadi orang yang berhasil dan bisa sekolah setinggi-tingginya. Yupz itulah kakekku yang sayang banget sama anak-anak dan cucunya, selain itu kakek juga pecinta lingkungan lho. Sehari saja nginep di rumahku, rumput-rumput yang ada di sekitar rumah tau-tau sudah ludes dibabatnya. Hehe, i love you embah kakungku >>