Kamis, 19 Juli 2012

I am An Entrepreneur

“People may think they know what they want, but an entrepreneur doesn’t have to stop there! Think outside of the box and figure out how you can do it better”

Setelah dicekoki materi dan nggak pernah absent mendengar kata entrepreneur selama 4 hari 4 malam dalam pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Milyaran ini, eh Menengah maksud saya..:p, rasanya petuah2 yang disampaikan saat itu sangat menancap tepat di hati saya sehingga susah sekali untuk hilang dalam fikiran dan mimpi-mimpi saya. Saya jadi teringat dengan lagu boyband cilik kesukaan adek saya “kau bidadari jatuh dari syurga tepat dihatiku..eaaa..” hehe.. yups seperti itu kali ya yang sedang saya rasakan saat ini, saya sedang fall in love dengan dunia entrepreneur..saya benar2 jatuh cinta dengan yang namanya entrepreneur ituh. Yah semoga cinta baru ini dapat mendatangkan keberkahan dan kebermanfaatan bagi saya dan orang2 di sekeliling saya..amiin ^^


Sedikit saya ingin bercerita tentang pengalaman saya dalam pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Milyaran waktu itu. Selain rangkaian acara training yang mengesankan, tempat dan teman2 trainingnya juga tidak kalah mengesankan, mereka semua sangat menginspirasi saya untuk maju menjadi lebih baik lagi. Seruuuuu..^^. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari, sejak awal sampai akhir pelatihan kami ditemani oleh trainer yang sekaligus merangkap menjadi panitia teknis acara yaitu tim dari CV Samudra Hijau (nggak ada loe nggak ramee..!! hehe keren deh mereka). Untuk pemateri adalah seorang pengusaha yang didatangkan nggak nanggung2 langsung dari Bali. Panitia mengemas acara pelatihan ini dengan mengedepankan kedisiplinan, disiplin bukan berarti kaku lho. Agak shock pas hari pertama kami datang, setelah acara pembukaan pelatihan selesai kami langsung mendapat suguhan PBB alias Pelatihan Baris Berbaris, ruangan training seketika menjadi rame dengan terikan kami (satu, dua, tiga, jass..!!) berualang-ulang. Agak tegang waktu itu, kira-kira apa yang akan terjadi selama 4 hari nanti pikirku, pendidikan militerkah atau..entahlah.  Daaan ternyata suguhan PBB itu hanya untuk mengetes kesiapan kami dalam mengikuti pelatihan ini. Selama 4 hari itu, hampir tidak ada waktu yang tersia-siakan disini. Awalnya berasa terforsir tapi setelah dijalani ternyata banyak sekali manfaat yang dapat kami peroleh. Pelatihan selalu di awali dengan pemanasan, stretching dari ujung kepala sampai ujung kaki, hal itu dilakukan untuk merangsang otak agar segar dan tidak shock ketika dijejali dengan materi-materi nanti, hehe. Ada bonus pemanasan juga lho bagi peserta yang datang terlambat. Semua peserta aktif dan bersemangat mengikuti setiap rangkaian demi rangkaian acara dalam pelatihan ini. Sampai-sampai peserta seakan tidak mau menyia-nyiakan waktu sedikitpun, misalnya pada saat coffee break ataupun istirahat makan, saking cintanya peserta kepada panitia, peserta tidak akan membiarkan panitia duduk sendirian, dekati dan curhati..hehe dan panitia pun dengan setia meladeni peserta yang ingin berdiskusi. Motivasi demi motivasi tak henti2nya lalu lalang dalam telinga 2 kami yang kemudian mampir ke otak kami, dan pada akhirnya sedikit demi sedikit motivasi itu mulai tertanam dalam hati-hati kami.

"Persepsi kita tentang sesuatu..sangat mempengaruhi cara kita memperlakukan sesuatu itu..Karna dari cara seseorang memperlakukan sesuatu, tersirat bagaimana persepsinya tentang sesuatu itu. " itu adalah motivasi pertama yang kami peroleh, dan butuh beberapa menit untuk kami dapat memahami kata demi kata yang tersirat dalam kalimat itu, itu adalah salah satu motivasi dasar yang harus kami tanamkan terlebih dahulu di hati kami masing-masing sebelum lanjut ke tahapan pelatihan2 nanti. Arti dari kalimat itu adalah kurang lebih seperti ini, misalnya kita mempersepsikan suatu barang, barang itu bagus, harganya mahal, maka kita akan memperlakukan barang itu dengan bagus juga, seperti menjaganya agar tidak rusak, hati2 dalam memakaianya, dll. Begitu juga dengan persepsi kita tentang diri kita sendiri.

Kalsel, Medan, Palembang..:D
Satu hal yang paling berkesan bagi saya dalam training kemarin adalah pada waktu panitia menghadirkan salah seorang pengusaha kue sukses dari Medan. Belia bernama ibu Najwa. Kami berkesempatan untuk mendengar kisah beliau dari pertama merintis usaha sampai pada akhirnya bisa success seperti sekarang, salah satu bukti kesuksesannya adalah bisa menggaji karyawannya 50 juta lebih perbulan. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang pada awalnya bekerja di sebuah perusahaan penerbangan dan akhirnya beliau yakin untuk keluar dari pekerjaannya karena bertekad ingin menjadi seorang wirausaha. Beliau pun akhirnya bercerita tentang karir usahanya. Kebanyakan pengusaha success adalah pengusaha yang tangguh dan fokus, yang tidak menyerah dengan hanya mengalami 3-5 bahkan 10 kali kegagalan, begitu juga dengan ibu Najwa, kegagalan demi kegagalan pun pernah dialami oleh beliau, beliau adalah pengusaha dalam bidang pangan sedangkan beliau tidak bisa memasak, Produk yang pertama kali ibu najwa keluarkan adalah donat, terdengar simple memang, tapi tidak untuk ibu najwa. dari donat rasa garam, donat saus minyak, donat yang bantat, dll pernah ibu najwa rasakan. ibu najwa pun akhirnya sadar akan keterbatasan yang beliau punyai dalam hal masak memasak, akhirnya ibu najwa  mengikuti kursus memasak selama beberapa bulan sampai benar2 mahir. Donat akhirnya dapat dibuat, dan permasalahan selanjutnya adalah dalam hal pemasaran produk. Dalam waktu yang tidak singkat beliau menemukan teknik pemasaran yang cocok yang dapat mengantarkan ibu najwa sesukses sekarang ini, tidak hanya kue donat saja yang sekarang di produksi tetapi berpuluh2 kue lainnya mengiringi kesuksesannya. Tentu goncangan usaha tidak berhenti disitu saja, entah itu dari pesaing usaha, ataupun dari internal perusahaannya sendiri misalnya karyawannya, dll. Jadi kesuksesan dalam berwirausaha tidak bisa diperoleh secara instan, semua berproses, dan pantang menyerah, fokus serta mampu bertahan menghadapi terpaan2 bisnis lainnya. karna sang pemenang lahir dari mereka yang kalah tapi tak pernah putus asa. ia tidak pernah menangisi nasipnya, tidak pernah menyesali pilihannya. Tetap berdiri saat beban terasa semakin berat dan menekan. Tetap tersenyum sekalipun getir dan pahit membalut hatinya. Ia bertarung bukan untuk mengalahkan. Ia bertarung untuk menjadikan dirinya semakin berkualitas dan memiliki keunggulan.
Yupz dari sini sekarang saya ingin menobatkan diri saya sebagai seorang entrepreneur..
And yeah I AM AN ENTREPRENEUR.. 

Life is so beautiful