Kamis, 02 Agustus 2012

Banjar's New Family


Dua minggu tinggal di kos baru ini berasa kura-kura lebih cepat berlari mengalahkan laku waktuku. Lamaaa sekali..Sangat berbeda ketika di tempat kos yang lama, kangeeeeen. Sekarang aku tinggal di kos hanya dengan satu partner ku saja, seppiiii..Sedangkan dulu aku tinggal bersama bapak dan ibu kos serta anak dan menantunya. Kangen abah yang tidak pernah bosan mengingatkan aku dan partner kerjaku untuk makan, dari makan pagi, makan siang, dan makan malam. Abah tidak akan bisa istirahat dengan tenang ketika belum melihat kami makan sesuai dengan jadwal makan yang sudah ditetapkan. Pernah karna kami bandel Abah tampak marah karena kami nggak mau makan, padahal abah bela-belain nungguin kita pulang kerja..hmm ya karna memang kami sudah makan waktu itu. Namun semenjak itu kami jadi kapok dan bertekat  tidak akan pernah lagi membiarkan raut kecewa itu muncul dari wajah ganteng Abah gara-gara kami menolak untuk makan, jadi walaupun kadang sudah makan diluar kami tetap makan lagi di rumah. Abah sangat perhatian kepada semua anggota keluarganya, termasuk kami, si pendatang baru. Hehe jadi jangan heran kalo berat badan saya semakin melebihi batas ideal. 

Kangen ibuuuuu, ibu yang gemar bercerita, sepi rasanya kalau ibu nggak ada di rumah. Diusianya yang kian mendekati 60 tahun ini, ibu tidak akan tahan apabila seharian di rumah saja, ibu adalah salah satu anggota rumah kami yang paling sibuk, melebihi kami dan juga jam kerja normal yaitu 8 jam. Jam 4 pagi ibu sudah bangun beres2 rumah, cuci piring, buka jendela, mengisi bak tempat air, menyiapkan keperluan warung (kebetulan rumah ibu berhadapan dengan sekolah dasar), dll, setelah kegiatan belajar mengajar di SD selesai ibu istirahat sebentar, orang sini sering menyebutnya dengan kata “berebah”, setelah itu mengikuti kegiatan yasinan, atau acara hajatan dan syukuran lainnya. Warga disini sering banget mengadakan acara kumpul-kumpul terutama untuk yasinan, setiap RT memiliki jadwal yasinan yang berbeda, karna ibu ini adalah salah satu tokoh yang dituakan di masyarakat sini,  sehingga hampir setiap hari ibu mengikuti kegiatan yasinan atau acara lainnya. Kesempatan untuk bisa ketemu dengan ibu hanya pada jam-jam makan dan jam nonton sinetron dari yusra dan yumna sampai dengan haji sulam (hehe..hapal ya..). Di waktu-waktu itulah aku dan keluarga ini bisa bercengkrama ngobrol ngalor ngidul seputar aktivitas seharian kami dan kabar terkini seputar warga disekitar kami (bukan ngegosip lho ya,,) yang paling banyak bercerita adalah ibu, dari awal mulai makan sampai selesai makan nggak kehabisan bahan cerita dah, dan Abah pasti akan selalu protes dengan ulah ibu yang terlalu banyak bercerita, karna biasanya jika ibu sudah asik bercerita, nasi yang dipiringnya akan tetap utuh setelah kami selesai makan, ckckck.. Abah dan ibu sudah mengajariku banyak hal, terutama mengenai penggunaan bahasa, yaitu bahasa banjar. Mereka tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam aktivitas sehari-hari, kapan pun dan dalam acara apapun. tidak pandang bulu meskipun dengan aku yang notabennya adalah pendatang baru yang masih asing dengan bahasa itu.hmm..

Oh iya, kangen sama mb lia dan mas upik jugaaa. Mereka adalah keluarga muda yang sebentar lagi bakal dikaruniai seorang bayi..Mb lia dan mas upik ini usianya tidak begitu jauh diatasku. Jadi nyambung-nyambung aja kalo pas lagi ngobrol atau dimintain pendapat dan nasehat..hehe, mereka sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Pokoknya baik dan perhatian sudah melekat di hati semua anggota keluarga ini. Like father like son gitu.. emm dan penghuni rumah yang terakhir adalah “sikuba” alias si kucing buaandel, kucing bandel yang selalu membuatku terbangun di tengah malam gara2 denger suara si kucing garuk-garuk karpet  atau garuk2 koperku tanda mau mengeluarkan sesuatu, euy..apa kabar ya dia?-__-“

Tujuh bulan sudah aku menjalani hari-hariku bersama mereka, mereka sudah seperti keluarga keduaku di Kalimantan Selatan ini. Ibu sering mengajakku ikut acara ini dan itu, hal ini sangat membantu pekerjaanku, dengan itu aku bisa PDKT dengan warga dan bisa mengenal lebih jauh karakter warga disini. Sehingga program2 PSP3 ku yang akan aku jalankan nanti bisa tepat sasaran, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat disini. Hehe.. Dan sekarang aku sudah tidak lagi tinggal bersama mereka, tapi tali silaturahim pasti akan tetap aku jaga. Semoga Allah selalu membersamai mereka dan senantiasa meliputi hari-hari mereka dengan kebahagian dan keberkahan. Amiin. Terimakasih keluarga keduaku..miss u all ^^ 


Life is so beautiful